Lompatan pencapaian dalam karir jadi hal yang diharapkan oleh banyak orang. Bisa meningkatkan kinerja dalam pekerjaan yang dilakoni, mencapai tujuan karir yang diidamkan, hingga memperoleh promosi kerap diidentikkan sebagai pencapaian. Masalahnya, terkadang orang belum mengerti apa yang harus dilakukan untuk mencapainya.
Kali ini Ane akan memaparkan 6 kesalahan karir yang harus kamu hindari jika ingin berhasil dalam pekerjaan yang sedang kamu giati. Selagi bisa, apapun harus kita lakukan demi kesuksesan ‘kan?
1. Kamu Enggan Membangun Jejaring Dengan Orang-Orang Di Luar Lingkungan Pekerjaan
Kekuatan jejaring tidak bisa begitu saja diremehkan. Dengan mengenal orang-orang tertentu, kamu bisa mencapai hal-hal yang sebelumnya tidak terjangkau tangan. Koneksi yang bisa didapatkan dari bantuan mereka dapat mengantarkanmu mencapai impian yang selama ini terasa jauh dari genggaman.
Namun sayang, semakin lama seseorang bekerja di satu tempat kadang ia merasa tak lagi perlu membuka diri untuk mengenal orang-orang di luar lingkaran pekerjaan. Kamu yang dokter akhirnya hanya punya teman-teman dokter, pun kamu yang game developer — teman-teman di sekeliling juga memiliki pekerjaan yang serupa.
Padahal kamu tidak pernah tahu kapan akan membutuhkan bantuan orang di luar lingkungan pekerjaanmu. Saat kamu butuh mengurus perijinan usaha dalam waktu singkat, contohnya. Mengenal orang yang bekerja di pemerintahan akan sangat membantu mulusnya jalan. Jika kamu ingin berhasil dalam karir, jangan pernah membatasi pergaulan. Buka diri seluas-luasnya, kamu tidak tahu kesempatan akan datang dari arah mana.
2. Terlalu Berfokus Pada Gaji, Melupakan Pengalaman yang Bisa Pekerjaan Tawarkan
Sebagai anak muda, wajar jika gaji jadi patokan utama dalam menentukan sebuah pekerjaan yang akan diambil. Banyak sedikitnya gaji sering diidentikkan dengan keberhasilan karir, semakin tinggi gaji yang seseorang dapatkan semakin tinggi pula pencapaian yang telah ia raih. Tidak jarang, pekerjaan bergaji rendah dihindari karena kita terlalu sibuk mengejar pekerjaan dengan gaji fantastis.
Kita sering lupa, ada hal-hal lain yang juga sama pentingnya dengan besaran gaji yang masuk ke rekening tiap bulannya. Kesempatan mengembangkan diri, bekerja sama dengan orang lain, mengorganisir tim — semua hal tersebut tidak bisa dibayar dengan uang. Pekerjaan yang memberikanmu kesempatan untuk mengeksplor semua kemampuan diri tidak layak ditolak begitu saja.
Kelak, di resume-mu kemampuan-kemampuan itulah yang akan bisa lebih “menjual” dan mampu mengantarkanmu ke pencapaian selanjutnya. Gaji yang kini terlihat besar tidak akan membawamu kemanapun tanpa esksposure terhadap berbagai pengalaman yang bisa mengembangkan kemampuanmu.
3. Takut Pada Kegagalan
Saat sudah sampai di karir yang disenangi dan mendapatkan kemapanan di dalamnya, terkadang kita merasa enggan gagal. Takut kalah, takut salah, takut kehilangan apa yang telah dimiliki. Kegagalan dianggap sebagai musuh yang sebisa mungkin harus dihindari. Kita merasa kegagalan sama dengan hukuman mati yang bisa menghentikan langkah.
Banyak yang lupa bahwa kegagalan adalah jalan pintas terampuh bagi kesuksesan. Di balik pahit yang ditawarkan, kegagalan menyimpan pelajaran berharga yang bisa menempamu jadi manusia tangguh yang penuh daya juang. Rasa takut yang berlebihan pada kegagalan hanya akan mengukungmu di penjara penuh keterbatasan.
“Kesuksesan adalah guru yang paling buruk. Ia mengajarkan pada seseorang untuk takut pada kegagalan”
Bill Gates
4. Hanya Fokus Pada Kesuksesan Diri Sendiri, Menafikan Rekan Kerja dan Teman Satu Tim Lainnya
Dalam proses bekerja, kita tidak pernah bisa berjuang sendirian. Ada rekan-rekan satu tim yang juga sangat menentukan kesuksesan. Dalam pekerjaan paling soliter sekalipun, bantuan orang lain akan tetap diperlukan. Penulis, misalnya. Walaupun kunci kesuksesan tetap berada pada ide, gagasan dan kata-kata yang dituangkannya tetap ada bantuan orang lain yang membuatnya bisa berhasil. Jasa pengatur layout, editor, hingga bantuan proof reader lah yang menjadikan karyanya makin berkualitas.
Menyadari bahwa kesuksesan selalu datang dari kerja sama akhirnya mampu membuka mata, tidak ada untungnya hanya berfokus pada kesuksesan diri sendiri semata. Tetap ada orang lain yang perlu diperhatikan, ada orang lain yang juga perlu didukung langkahnya. Memberikan bantuan pada sesama rekan kerja sama dengan mempermudah langkah untuk mencapai kesuksesan yang sudah diharapkan sejak lama.
5. Menutup Telinga Atas Masukan Pelanggan
Pelanggan dan klien adalah raja yang harus terus berusaha kita puaskan. Masukan, keluhan, hingga kritik pedas dari mereka akan jadi amunisi yang paling tepat untuk mengantarkanmu ke depan pintu keberhasilan. Namun sayang, sebagai manusia kadang kita terlalu jumawa untuk merendahkan hati dan mendengarkan pendapat mereka.
Jika ingin karirmu melesat, tak ada salahnya jika mulai sekarang kamu mulai membuka mata dan telinga terhadap masukan yang diberikan oleh pihak-pihak yang bekerja sama denganmu. Dengarkan dan lakukan sesuatu, ciptakan perubahan, ciptakan perbaikan. Kepuasan merekalah yang perlahan bisa menempamu jadi pemberi layanan yang lebih baik.
6. Menghindari Tantangan dan Malas Bekerja Keras
Tidak ada lompatan karir yang bisa diperoleh tanpa perjuangan keras
dibaliknya. Manajer yang jadi tangan kanan perusahaan itu setiap malam
tidur hanya 2 jam demi menyelesaikan pekerjaan di atas standar yang
diberikan perusahaan. Ia tidak punya waktu luang di akhir pekan,
tangannya selalu ringan membalas surat elektronik yang berhubungan
dengan pekerjaan.
Ia juga bukan seorang yang takut menghadapi tantangan dalam
pekerjaan. Tantangan dipandang sebagai hal yang tidak terpisahkan dari
sebuah proses belajar dalam menggeluti sebuah pekerjaan. Saat tantangan
datang, orang yang berani berhasil akan menghadapinya dengan tenang dan
taktis.
Inilah yang perlu kamu camkan dalam pikiran. Tidak ada gunanya
mempertahankan keyakinan bahwa sukses bisa datang dalam semalam.
Keberhasilan selalu harus dibayar dengan kerja keras dan pengorbanan.
Dari 6 kesalahan di atas, ada berapa yang masih sering kamu lakukan?
Jika masih banyak, inilah saat paling tepat untuk mulai melakukan
perubahan.
Tentu kamu ingin karirmu melesat ‘kan?